Beijing – Sorak penonton bergema di Stadion Nasional Beijing pada Sabtu (8/11/2025). Malam itu, stadion megah yang dikenal dengan nama Bird’s Nest menjadi saksi sejarah baru di dunia e-sports. Turnamen King Pro League (KPL) Grand Finals 2025 untuk gim Honor of Kings (HOK) resmi mencatatkan diri dalam Guinness World Records sebagai turnamen e-sports dengan penonton langsung terbanyak di dunia.
Sebanyak 62.196 orang hadir memenuhi setiap sudut stadion. Mereka datang dari berbagai daerah di China dan luar negeri untuk menyaksikan laga final yang mempertemukan dua tim papan atas, AG Super Play dan Wolves Esports.
Pertandingan Bersejarah
Pertandingan dimulai dengan atmosfer luar biasa. Ribuan penonton membawa bendera tim kesayangan mereka dan meneriakkan yel-yel khas. Suasana terasa tegang sejak ronde pertama. Kedua tim menampilkan permainan yang cepat, disiplin, dan agresif.
Setelah enam ronde panjang, AG Super Play keluar sebagai juara KPL Finals 2025 dengan skor 4-2. Keberhasilan ini membawa mereka meraih hadiah utama 20 juta yuan, setara Rp46,8 miliar. Tim Wolves Esports yang menempati posisi kedua membawa pulang 10 juta yuan atau sekitar Rp23,4 miliar.
Total hadiah turnamen tahun ini mencapai 70 juta yuan atau setara Rp163 miliar. Nilai itu menjadikan KPL Finals 2025 sebagai salah satu turnamen e-sports dengan hadiah terbesar tahun ini.
Tiket Ludes dalam 12 Detik
Menurut penyelenggara, Tencent, seluruh tiket pertandingan habis terjual dalam waktu 12 detik setelah penjualan dibuka pada 30 Oktober 2025. Harga tiket dibanderol antara 488 yuan hingga 2.088 yuan, setara Rp1,1 juta sampai Rp4,8 juta, tergantung posisi tempat duduk.
Data panitia menyebut 85 persen penonton berasal dari luar Beijing, termasuk wisatawan mancanegara. Banyak di antara mereka datang beberapa hari sebelum acara untuk menikmati suasana ibu kota China.
Kepala King Pro League, Huang Cheng, menilai penyelenggaraan turnamen ini membawa dampak besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
“Turnamen ini bukan hanya tentang kompetisi digital. Banyak penonton yang datang untuk berlibur, mencicipi kuliner lokal, dan mengunjungi tempat wisata. Ini mendorong roda ekonomi sekaligus memperkenalkan Beijing sebagai kota e-sports dunia,” ujar Huang.
Rekor Dunia yang Sah
Keberhasilan KPL Finals 2025 tercatat resmi oleh Guinness World Records dalam kategori “Largest Live Attendance for an E-sports Tournament.” Angka 62.196 penonton menjadi pencapaian baru, melewati rekor lama yang bertahan sejak 2016.
Rekor sebelumnya dipegang oleh PES 2016 UEFA Euro Virtual Tournament di Paris, Prancis, dengan total 45.000 penonton. Kini, Honor of Kings berhasil melampaui capaian tersebut dengan selisih hampir 20 ribu penonton.
Pencapaian ini sekaligus memperkuat posisi Honor of Kings sebagai gim e-sports besar yang mampu menarik perhatian global, terutama di pasar Asia.
Dirayakan Bersamaan dengan Ulang Tahun ke-10
Momen kemenangan AG Super Play dan pecahnya rekor dunia bertepatan dengan ulang tahun ke-10 Honor of Kings. Gim besutan Tencent ini pertama kali dirilis di China pada 2015 dan mulai memasuki pasar global pada Juni 2024.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun, HOK berhasil membangun komunitas pemain yang masif. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, gim ini mulai menyaingi popularitas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) dari Moonton.
Tencent menyebut pencapaian ini sebagai bukti kuat bahwa e-sports kini telah menjadi bagian penting dari budaya digital modern.
Dukungan Pemerintah China
Kesuksesan besar ini juga tidak lepas dari kebijakan pemerintah China yang serius mengembangkan industri e-sports. Pemerintah Beijing diketahui menyiapkan subsidi hingga 5 juta yuan atau sekitar Rp11,7 miliar untuk penyelenggaraan acara e-sports berskala internasional.
Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang menjadikan Beijing sebagai pusat e-sports global. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah turnamen besar juga digelar di China, seperti League of Legends World Championship Grand Final (Worlds 25) dan Intel Extreme Masters (IEM) 2025 di Chengdu.
Pemerintah menilai industri e-sports mampu membuka peluang ekonomi baru, mulai dari sektor kreatif, media, hingga pariwisata.
Dampak Global
Para pengamat industri menilai keberhasilan KPL Finals 2025 tidak hanya membawa keuntungan finansial bagi Tencent, tetapi juga memperkuat posisi China dalam peta global e-sports.
Dengan lebih dari 62 ribu penonton langsung dan jutaan lainnya yang menyaksikan secara daring, turnamen ini menjadi bukti nyata bahwa e-sports telah menembus batas hiburan digital.
“E-sports kini tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Ini adalah bentuk olahraga baru yang melibatkan dedikasi, strategi, dan keterampilan,” kata salah satu analis dari Esports Advocate.
Fenomena Baru
Honor of Kings kini dianggap sebagai simbol kebangkitan baru e-sports Asia. Dengan dukungan infrastruktur besar, sistem kompetisi profesional, dan komunitas yang solid, HOK memperlihatkan bagaimana industri gim dapat berkembang menjadi kekuatan budaya global.
Dari kursi penonton yang penuh sesak di Beijing hingga layar ponsel di berbagai negara, semangat kompetisi digital kini menghubungkan jutaan orang dalam satu ruang yang sama. Dunia menyaksikan bagaimana gim buatan China itu tidak hanya memecahkan rekor, tetapi juga menulis babak baru dalam sejarah e-sports dunia.
